Mari Hindari Anak Kita dari Kekerasan Seksual
Hampir setiap hari kita membaca, mendengar dan menonton berita tentang kekerasan seksual atau perkosaan terhadap anak dan balita.
Laporan dari pusat Konsultasi Terpadu RSCM melapprkan bahwa jumlah kasus anak yang dirujuk untuk memperolah konseling karena perkosaan & Incest (Hubungan kelamin antar anggota keluarga) meningkat 100% akhir – akhir ini.vSekurang – kurangnya ada satu kasus setiap hari!.
Hampir setiap hari pula semua stasiun TV kita menyiarkan program yang sering kali merekonsturuksi perkosaan anak balita yang umumnya dilakukan sangat terencana oleh tetangganya yang ternyata adalah murid SD kelas V dan VIatau seorang siswa SMP.
APakah kita tinggal dikota atau didesa, datang dari keluarga berada atau yang hidupnya pas pasan, semua kita sekarang ini dihadapkan pada suatu “bencana besar” yang mengancam kenyamanan, keselamatan fisik, jiwa dan keimanan anak – anak kita. Mereka dengan mudah bisa menjadi korban kekerasan seksual dan perkosaan!
Apa itu Kekerasan Seksual terhadap anak?
Kekerasan seksual adalah kegiatan atau aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa atau oleh anak yang lebih besar, terhadap anak atau balita. Kegiatan tersebut dapat berupa :
- Menunjukkan diri atau kemaluannya
- Membelai anak atau meremas remas anak atau
- Melakukan perkosaan.
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Kekerasan seksual bisa terjadi karena dua hal :
- Orang dewasa atau anak yang lebih besar yang berada disekita anak kita terpengaruh oleh tontonan atau bacaan porno. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita semua tak mampu membendung arus informasi tentang pornografi yang melanda kehidupan kita baik melalui media cetak maupun elektronik dalam bentuk : berita, sinetron, telenovela, film seri, video klip lagu, dialog seputar seks & pergaulan, koran, tabloid, komik, vcdd & situs porno, hp, bahkan gambar tempel porno yang dimasukkan dalam kemasan jajanan anak! Semuanya bisa didapatkan dengan sangat mudah dan murah!Sementara mereka yang menonton & membaca informasi tersebut tidak semuanya memiliki imam yang taggguh dan pengetahuan yang memadai sehigga mempunyai ketahanan serta kontrol diri yang baik.
- Anak – anak kita kurang kita bekalidengan pengetahuantentang kemungkinan – kemungkinan yang terjadi terhadap dirinya bila ia bersama orang lain dan keterampilan untuk menjaga diri dan waspada terhadap bujukan atau ancaman orang lain terhadap dirinya.
Bagaiman kita harus bersikap dan apa yang mesti kita lakukan?
1. Meningkatkan kewaspadaan
Dengan semua kenyataan yang ada sekarang ini, kita sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dalam pengasuhan anak dan balita kita. KIta harus mewaspadai dengan siapa anak kita berada, karena dinegara mana saja kekerasan dan perkosaan terhadap anak umumnya dilakukan oleh orang dekat dan dikenal anak dengan cara membujuk atau mengancam.
Kewaspadaan itu diperlukan karena kita tidak dapat mengontrol apa yang telah orang lain lakukan sebelum mereka berada bersama dengan anak kita. Bisa saja mereka menyaksikan atau membaca hal – hal yang porno yang menggugah nafsunya dan menggunakan kekuatan fisik serta kekerasan untuk menyalurkanna.
Anak laki – laki maupun yang perempuan memerlukan kewaspadaan yang sama!
Oleh sebeb itu kalau kita terpaksa meninggalkan anak dalam pengasuhan orang lain, orang tersebut hendaknya sudah kita ajak bicara terlebih dahulu tentang berbagai aturan sebelum mendampingi anak kita. Lakuka pengecekan secara berkala. Pastikan bahwa semua aman.
2. Langkahi fikiran atau anggapan : Seks itu tabu
Tak dapat dielakkan bahwa kita dibesarkan dalam budaya bahwa seks itu adalah sesuatu yang tabu dan saru sehingga tidak pantas dibicarakan denagn anak. kalaupun kita ingin membicarakannya, Kita tidak tahu bagaimana memulainya, kapan waktunya, apa yang akan dibicarakan dan sejauh mana kita harus menyampaikannya.
Kendala seperti ini harus diatasi. Kita bahkan saja harus mampu membicarakan hal ini dengan anak tetapi juga membuat batasan dan penjelasan kepada orang – orang yang terlibat dalam pengasuhan anak – anak kita.
Untuk mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengkomunikasikan masalah seks ini, selain membaca buku – buku yang banyak tersedia di toko – toko buku, anda juga dapatmengikuti workshop dan pelatihan mengenai bagaimana cara berbicara seks dengan anak yang diselanggrakan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati.
3. Mengulang kerjasama didalam dan diluar rumah.
- Kerjasama dengan pasangan kita, untuk sepenuhnya bertanggung jawab mengenai pendidikan seksualitas anak – anak kita.
- Kerja sama dengan orang yang terlibat dengan pengasuhan anak : orangtua, pembantu, anggota keluarga, bahkan supir kta, dan
- Kerjasama dengan pihak sekolah dan tetangga untuk berhati – hati dan saling memperhatikan dan membantu anak masing – masing.
Bagaimana cara mempersiapkan anak kita?
1. Tingkatkan komunikasi dengan anak
Dengan komunikasi yang baik kita dapat membantu anak untuk :
- Memiliki kesadaran dan ketajaman perasaan terhadap apa yang mungkin terjadi terhadap dirinya. Kita mengajarkan mereka untuk lebih waspada. Caranya bisa dengan menceritakan tentang peristiwa yang sering terjadi sekarang ini. Tapi gunakan kata yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak berfikir anak, sehingga tidak membuatnya tegang atau stress. Dalam berdialog, usahakan untuk mengontrol ekspresi wajah agar tetap rileks dan nada suara yang lembut dan rendah.
- Meningkatkan harga & kepercayaan dirinya. Anak diajarkan bahwa diri dan tubuhnya adalah sesuatu yang sangat amat berharga baginya,bagi kita dan juga bagi keluarga. Untuk itu ia harus menjagadan memeliharanyavdengan baik. Terhadap anak, kita bisa mengajarkannya sebagai berikut : “ TIDAK SEMUA ORANG BOLEH MENYENTUH BADAN ADEK YA, TERUTAMA DARI BAHU SAMPAI DIATAS LUTUT. BAGIAN INI HANYA BOLEH DISENTUH OLEH : MAMA, AYAH DAN MBAK SITI…” Hal ini tidak susah bagi anak, karena mereka biasanya sangat sensitif dengan miliknya. “Ini puyaku!”, “Ini bonekaku, sepedaku, pensiku!” Jadi mereka dengan mudah bisa diajarkan untuk merasa dan berani mengatakan “Ini badanku!’ Ini milikku!”. “JANGAN LUPA YA SAYANG, INI BADAN ADE YANG PALING BERHARGA…. TIDAK SEMBARANGAN ORANG BOLEH PEGANG ATAU ELUS – ELUS BADAN ADE YA, NGERTI KAN?”.
Komentar
Posting Komentar