Peta Indonesia

Ini cerita anak-anak kelas 1 (saat ini mereka sudah kelas 3) yang sedang keranjingan main bajak laut, mungkin terkesan  dengan buku-buku yang beberapa hari lalu dibacakan.  Peranpun  sudah dibagi. Ada yang jadi pelaut, namun sebagian besar memilih jadi bajak laut, lengkap dengan pernik-perniknya, pedang, harta karun dan tentu saja mereka harus punya peta harta karun.

Zakyrayyan yang berperan sebagai pelaut, tiba-tiba menghampiri ibu guru yang sedang membantu Aziizah menggunting gambar-gambar bagian tubuh manusia dari sebuah koran. “Bu Guru, tolong gambarkan peta Indonesia. Aku  perlu peta Indonesia sekarang.” Demikian pinta Zaky kepada ibu guru sambil menyodorkan kertasnya. Kertas itu diperolehnya setelah menyelesaikan tugas bahasa Indonesia sebelumnya.

Ibu guru lalu menggambar peta Indonesia  dimulai dari Pulau Sumatera. “Nah Zaky, lihat ya.. Ini pulau Sumatera.”

“Aku  tidak mau pulau Sumatera Bu Guru…  Aku mau peta Indonesia.”

“Tapi Indonesia besar Zaky.. terdiri  dari banyak pulau. Zaky mau Indonesia yang mana?”

“Aku mau yang seperti binatang bu..”

“Oh, maksudnya Papua? Yang bentuknya seperti kepala burung seperti ini?” Bu Guru kembali menggambar pulau  Papua di kertas Zaky.

“Bukan Bu.. bukan Papua.. saya mau peta Indonesia yang lain… Hu…hu…” Zaky  mulai menangis  –hal yang tidak biasa dilakukannya--. Mungkin kesal dan bingung karena tidak bisa menjelaskan maksudnya kepada bu Guru.  Lagi pula kertasnya sudah terpakai. Teman-teman ikut  merubungnya, tapi  juga tidak bisa membantu.

“Zaky..  tidak usah menangis?” Diva berusaha menghibur.

“Betul, stop nangisnya, nanti Bu Guru kasih kertas lain.” Bu Guru ikut menghibur sambil memutar otak bagaimana membantu Zaky menjelaskan maksudnya.

“ Oh.. Bu Guru tahu.  Zaky  berhenti nangisnya. Ayo, lihat disini. Zaky mau Indonesia yang mana?” Bu Guru lalu membentangkan buku atlas  di meja. “Nah, ini  peta Indonesia. Semua yang berwarna kuning adalah Indonesia. Ada pulau-pulau besar dan banyak yang kecil-kecil.”  Teman-teman yang lain ikut mengerumuni atlas yang kini terbuka lebar.

“Ini bu. Yang seperti binatang, ada belalainya.” Zaky menunjuk Pulau Sulawesi.

“Oh.. ini namanya Pulau Sulawesi, bagian dari Indonesia.”

“Iya. Aku mau Pulau Sulawesi Bu.” Zaky mengangguk, tersenyum dan menghapus air matanya.

Bu Guru lalu menggambar Pulau Sulawesi di kertas yang baru disaksikan anak-anak dan menyerahkannya pada Zaky. Namun  rupanya keriuhan melihat peta baru saja dimulai.

“Bu, Pulau Sulawesi seperti huruf K kalau ditutup disini.” Kata Diva sambil menutup daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo.

“Lihat..lihat ada gambar pesawat!” Hadyan menunjuk Makassar di peta.  Kenapa ada gambar pesawat Bu?  Kenapa ada gambar pesawat Bu? Disini juga..ada. Lihat… di sini juga. Ramailah anak-anak menunjuk pesawat di  peta.

“Itu artinya, di kota itu ada lapangan terbang.” Bu Guru lalu membacakan nama-nama kota yang ada bandaranya.

“Bu, ini juga Indonesia? Warnanya juga kuning…

“Bu, apa ini salju, Kenapa berwarna putih? Bu, gambar segitiga itu apa artinya?”

Dst…dst… pertanyaan anak-anak tidak ada habisnya karena melihat peta. Semua dipicu permintaan Zaky  untuk dibuatkan peta Indonesia.

 

--Bu Olle)--

Komentar

Posting Komentar