Istirahat siang belum lama berlangsung, tapi nampaknya anak-anak TK Senior sudah     
menyelesakan makan siangnya. Sejumlah anak malah bekelompok-kelompok dengan keasyikannya      
masing-masing. Ada yang main ayunan, berloncatan di trampolin, memainkan ban atau sekedar      
menjelajahi halaman sekolah. 
Saat ibu guru sedang memperbincangkan sesuatu dengan kepala sekolah tiba-tiba Abduh Dzaky     
berlari melaporkan sesuatu. “Bu, ibu…teman-teman membunuh cacing empat ribu, di sana..” Katanya sambil menunjuk ke halaman belakang. Hampir bersamaan Farraz juga melaporkan bahwa teman - temannya membunuh kaki seribu. 
Ibu guru tentu mengerutkan kening mendengar kabar “pembantaian” itu. “Membunuh apa nak?”
“Cacing kaki seribu Bu Guru. Empat. Jadi kakinya 4 ribu kan?” Abduh Dzaky melengkapi     
laporannya. 
“Hmm, boleh juga “pengertian” anak-anak tentang jumlah kaki binatang kaki seribu.” Pikir Bu     
Guru sambil mengikuti Abduh Dzaky ke halaman belakang. Sejumlah anak telah mengerumuni kaki      
seribu kecil yang telah mati. 
“Anak-anak… tidak boleh membunuh binatang ya… Nanti mamanya cari, bagaimana… kan     
kasihan.” 
“Iya bu Guru.. Reza sama Ibos yang bunuh.” Abduh Dzaky masih meneruskan “petuah”nya.     
“Teman-teman, tidak boleh membunuh binatang. Itu anak kaki seribu mati. Nanti dicari ibunya. Teman-      
teman tahu ibu kaki seribu? Kakinya toh… ada dua ribu.” 
Bu Guru… (^_^) ???
--Bu Amy--
Komentar
Posting Komentar