Cerita Dari Meja Makan

Saat makan siang, ruang makan selalu ramai dengan celoteh anak-anak yang baru saja selesai belajar. Setelah antri dengan rapi mengisi piring masing-masing, mereka akan duduk berkelompok-kelompok  mengitari meja makan. Di tengah meja mereka, biasanya tersedia tambahan sayur dan lauk pauk untuk berjaga-jaga bila ada anak yang ingin menambah lauk atau sayurnya.

Hidangan makan siang hari itu adalah nasi, tumis tempe goreng, ikan masak dan terong goreng tepung. Sejumlah anak terlihat makan dengan nikmat, beberapa yang lain makan sambil ngobrol dan mengaduk-aduk makanan di piringnya.

Tiba-tiba dari salah satu meja (saya  tidak bisa mengenal si anak karena terhalang tubuh anak lain) terdengar suara, “minta lauknya”.

Bilal, salah seorang teman semejanya  lalu terlihat mendekatkan sebuah piring.

 “Bukan yang itu, minta lauk!”

Salah seorang di antara mereka lalu menyodorkan piring lain.

“Bukan yang itu.”  

Mungkin teman-teman semejanya bingung. Dede lalu berdiri dari kursinya, 
 mencoba jadi penengah.

“Oh, mungkin dia mau air, laut itu kan air.”

“Bukan laut, lauk. L a u k. Saya mau  lauk yang itu.” Si anak mungkin menunjuk sebuah piring yang nampaknya tadi tidak disodorkan oleh si teman.

“Ini bukan lauk. Ini sayur, karena ini terong.”

Si anak terdiam, menerima piring yang disodorkan  dan kembali melanjutkan makan siangnya. 
Hmm.. pemahaman yang menarik tentang sayur bagi anak. Sayur pasti asalnya dari tanaman, bagaimanapun cara mengolahnya, namun lauk bisa berasal dari hewan maupun tanaman. Nah, bagi ibu guru koki di dapur cendekia, terong goreng tepung yang rasanya gurih itu, lauk atau sayur?


---Olle---

Komentar